Sudah hampir 7 bulan, kami tidak bepergian keluar rumah apalagi berkemah dikarenakan keluarga kami ditimpa musibah. Qadarullah, Papah meninggal di bulan Mei dan setelahnya Mamah harus menjalani operasi usus buntu serta membutuhkan waktu untuk pemulihan. Belum lagi, asisten rumah tangga berhenti karena sakit. Dalam kondisi seperti itu, boro-boro mikirin kemah, saya dan suami harus putar otak untuk bagi waktu mengurus mamah dan anak-anak. Musibah yang hampir sama juga dialami Pak Sur (teman berkemah kami), Qadarullah Ibunya meninggal dan Papahnya mengalami stroke serta tidak ada ART juga.
Alhamdulillah kondisi mamah semakin baik dan sudah ada ART sejak Agustus lalu. Begitupun kondisi Papahnya Pak Sur sudah membaik. Sehingga beliau mengajak kami untuk berkemah lagi. Dari awal memulai kemah, kami memang berkemah bareng karena usia anak-anak yang sepantar sehingga mereka bisa bermain bersama. Minta doanya supaya Papahku dan Ibu Pak Sur diberikan surgaNya dan keluarga kami diberikan kesehatan. Aamiin
Back to topic aka kembali ke perkemahan, hehehe. Prolognya sedih yak, padahal mau cerita pengalaman kemah pertama di Pantai, hehehe.
Pemandangan pagi hari. Matahari bersinar terang. |
09-10 Oktober 2021
Ini kali pertama, kami berkemah ke Pantai. Kami berkemah di Pantai Adem Anyer. Kami juga baru mengetahui kalau ada lokasi perkemahan di Pantai Anyer, karena kami hanya pernah menginap di Villa atau Hotel sekitaran Anyer. Jakarta-Anyer memakan waktu sekitar 4-5jam, kami selalu berangkat siang ketika akan kemah karena menunggu adek pulang bimba terlebih dahulu.
Sayangnya, tidak ada penunjuk / papan nama di lokasi, jadinya kami kelewatan lokasinya. Btw, lokasinya setelah Pantai Florida dan gerbangnya terbuat dari kayu. Melewati pintu gerbang, ada petugas yang menjaga dan ini juga merupakan loket pembayaran untuk kemah.