اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْـعَالَمِيْـن
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah swt yang telah memberikan kemudahan serta kelancaran kepada suamiku dalam menyelesaikan gelar sarjana tekniknya di jurusan Teknik Fisika Fakultas Teknik dan Sains Universitas Nasional (Wisuda 30 September 2012). Meski banyak hambatan yang menghadang tapi dia mampu menyelesaikannya dengan sangat baik dan nilai cum laude .
Suamiku merupakan lulusan D3 Instrumentasi dan Elektronika FMIPA UNDIP tahun 2008 dengan nilai sangat memuaskan. Setelah menyelesaikan kuliahnya, dia tidak langsung melanjutkan pendidikan sarjananya karena ingin bekerja dan menghasilkan uang sendiri. Tapi sayangnya, susah juga mencari pekerjaan yang sesuai dengan bidangnya. Setelah satu tahun dalam penantian, akhirnya dapat juga kesempatan bekerja yang sesuai bidangnya, meski pada akhirnya dia harus pindah kerja ketempat lain. Alhamdulillah suamiku sudah menjadi karyawan tetap ditempat kerjanya sekarang dan bekerja sesuai dengan bidangnya.
Ditengah kesibukannya bekerja, suamiku masih memiliki keinginan untuk melanjutkan kuliahnya. Dua tahun bekerja, akhirnya dia memutuskan untuk melanjutkan kuliahnya. Alhamdulillah saya masih diberikan kesempatan untuk selalu mendampinginya dari awal sampai akhir perjuangannya mengapai gelar sarjana. Mulai dari pemilihan universitas, martikulasi hingga wisudanya. Saya melihat bagaimana kerasnya dia berjuang dengan sekuatnya untuk menyelesaikan kuliahnya. Suamiku itu orangnya pendiam tapi dia selalu berpikir ke depan, makanya semua yang dia kerjakan pasti sudah dipikirkan matang.
Awal pemilihan universitas, kami memilih berdasarkan jurusan yang akan dituju dan lokasinya. Ada beberapa Universitas yang sudah didatangi, tapi hanya di Universitas Nasional yang memiliki jurusan Instrumentasi dan Elektronika. Pada akhirnya suamiku tidak memilih Instrumentasi sebagai lanjutan jurusannya tetapi lebih memilih jurusan Teknik Fisika di Universtias Nasional. Dari awal pendaftaran, martikulasi langsung diajukan. Alhamdulillah banyak mata kuliah yang diakui, sehingga tidak perlu waktu lama untuk menyelesaikan kuliahnya.
Meski sudah mengestimasi waktu kuliah yang akan ditempuh, tapi ya perjalanan tak semulus dengan teorinya. Kendala pertama ketika mulai kuliah yaitu jarak yang cukup jauh antara kantor dan kampus (meski sudah dipikirkan matang-matang, tapi ya ini sudah keputusan terbaik). FYI, suamiku bekerja di Kawasan Industri Cikarang dan kampusnya berada di pejaten (Jaraknya ± 40 KM). Tapi lama kelamaan hambatan ini akhirnya malah jadi keuntungan sendiri buat kami. Selain saya bisa mengawasi jadwal kuliahnya (namanya manusia, pasti ada waktu "malesnya" :P), hambatan ini malah menambah jadwal pacaran kami (status masih pacaran bow :P. sebelum suamiku kuliah, pacarannya cuma bisa pas weekend. Pas suami mulai kuliah, jadinya pacaran tiap kali dia ada kelas, hehe.). Sepanjang kalimalang merupakan saksi perjalanan kami (jahhhh,lebayyy sangat, hehe).
Kendala kedua adalah jam kuliah. Jadwal kuliah yang seharusnya sabtu dan minggu tapi adakalanya jam kuliah pindah pada saat jam kerja. Jadilah suamiku harus ijin dari tempatnya bekerja. Kalaupun terpaksa tidak mengikuti kuliah, ya menghitung jumlah "aman" bolos sahaja, hehe.
Kendala Ketiga adalah kecelakaan motor yang menimpanya. Jujur sih, ini bisa dibilang kendala tapi ya bisa juga dibilang berkah, hehe. Lebih tepatnya berkah untuk hubungan kami, hehe. Karena kecelakaan motor yang menimpa suamiku 1 bulan sebelum hari H pernikahan kami, menjadikannya memajukan tanggal pernikahan kami (klik married by accident ). Di sisi lain, skripsi yang dikerjakan suamiku jadi mundur, karena suamiku tidak dapat berjalan (harus pake kruk) selama beberapa bulan dan terpaksa cuti kuliah. Jadilah skripsinya terbengkalai untuk beberapa saat.
Kendala keempat adalah pernikahan kami, kehamilanku dan kelahiran anak kami. Sebenarnya ini tidak tepat dikatakan sebagai kendala. Lebih tepatnya penundaan satu kebahagiaan demi kebahagiaan lain (jahhh,bahasanya gaya bgt :p). Namanya juga pengantin baru ditambah lagi kehamilanku dan kelahiran anak kami. Awalnya mau cicil buat skripsi selagi dirumah, tapi malah repot ngurus istrinya yang hamil. Skripsi sih tetap jalan tapi ya bimbingannya itu yg repot, istrinya juga tidak bisa anter-jemput karena lagi gendut :P. Ketika sudah mulai bisa menjalankan aktifitas kembali, eh anak kami lahir. Tapi Alhamdulillah dengan adanya Arfan, suamiku makin bersemangat menyelesaikan skripsinya.
Meski sudah mengestimasi waktu kuliah yang akan ditempuh, tapi ya perjalanan tak semulus dengan teorinya. Kendala pertama ketika mulai kuliah yaitu jarak yang cukup jauh antara kantor dan kampus (meski sudah dipikirkan matang-matang, tapi ya ini sudah keputusan terbaik). FYI, suamiku bekerja di Kawasan Industri Cikarang dan kampusnya berada di pejaten (Jaraknya ± 40 KM). Tapi lama kelamaan hambatan ini akhirnya malah jadi keuntungan sendiri buat kami. Selain saya bisa mengawasi jadwal kuliahnya (namanya manusia, pasti ada waktu "malesnya" :P), hambatan ini malah menambah jadwal pacaran kami (status masih pacaran bow :P. sebelum suamiku kuliah, pacarannya cuma bisa pas weekend. Pas suami mulai kuliah, jadinya pacaran tiap kali dia ada kelas, hehe.). Sepanjang kalimalang merupakan saksi perjalanan kami (jahhhh,lebayyy sangat, hehe).
Kendala kedua adalah jam kuliah. Jadwal kuliah yang seharusnya sabtu dan minggu tapi adakalanya jam kuliah pindah pada saat jam kerja. Jadilah suamiku harus ijin dari tempatnya bekerja. Kalaupun terpaksa tidak mengikuti kuliah, ya menghitung jumlah "aman" bolos sahaja, hehe.
Kendala Ketiga adalah kecelakaan motor yang menimpanya. Jujur sih, ini bisa dibilang kendala tapi ya bisa juga dibilang berkah, hehe. Lebih tepatnya berkah untuk hubungan kami, hehe. Karena kecelakaan motor yang menimpa suamiku 1 bulan sebelum hari H pernikahan kami, menjadikannya memajukan tanggal pernikahan kami (klik married by accident ). Di sisi lain, skripsi yang dikerjakan suamiku jadi mundur, karena suamiku tidak dapat berjalan (harus pake kruk) selama beberapa bulan dan terpaksa cuti kuliah. Jadilah skripsinya terbengkalai untuk beberapa saat.
Kendala keempat adalah pernikahan kami, kehamilanku dan kelahiran anak kami. Sebenarnya ini tidak tepat dikatakan sebagai kendala. Lebih tepatnya penundaan satu kebahagiaan demi kebahagiaan lain (jahhh,bahasanya gaya bgt :p). Namanya juga pengantin baru ditambah lagi kehamilanku dan kelahiran anak kami. Awalnya mau cicil buat skripsi selagi dirumah, tapi malah repot ngurus istrinya yang hamil. Skripsi sih tetap jalan tapi ya bimbingannya itu yg repot, istrinya juga tidak bisa anter-jemput karena lagi gendut :P. Ketika sudah mulai bisa menjalankan aktifitas kembali, eh anak kami lahir. Tapi Alhamdulillah dengan adanya Arfan, suamiku makin bersemangat menyelesaikan skripsinya.
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْـعَالَمِيْـن hari minggu tanggal 30 September 2012 suamiku di Wisuda. Selamat atas wisudanya suamiku INDRA WAHYUDI, ST. Aku dan Arfan bangga sama kamu... Aku dan Arfan Sayang kamu ^_^
Moral story :
- dimana ada kemauan disitu ada jalan.. gunakan setiap hambatanmu sebagai acuan untuk bisa maju.
- kerja keras akan menghasilkan kerja yang maksimal
- jangan pernah berhenti belajar karena hidup itu adalah belajar
No comments:
Post a Comment
Please kindly write your comment... Thanks in advance for comment ... wishes my blog inspire you... ^^ |