Thursday, May 16, 2013

Andai Ujian Nasional seperti Ujian di Universitas Terbuka

gambar diambil disini
 
Melihat penyelenggaran Ujian Nasional (UN) yang kacau tahun ini. Saya jadi bertanya-tanya "apakah sudah seburuk itu dunia pendidikan di Indonesia?"
Untuk menghindari adanya kebocoran soal, pemerintah membuat aturan agar pelaksanaan UN dilakukan serentak di seluruh Indonesia. Tapi nyatanya masih ada 11 provinsi yang belum melaksanakan UN dikarenakan kendala logistik. Meskipun dilakukan serentak tidak menutup kemungkinan adanya kebocoran soal dan atau kunci jawaban. Mengenai hal ini, kenapa metode pelaksanaan UN tidak mengadopsi metode ujian di Universitas Terbuka (UT) ya?



Saya kurang paham apa nama metode di UT. Tapi metode ini saya rasa layak untuk diterapkan dalam UN. Di UT, tiap mahasiswa tidak memiliki tempat ujian ataupun kursi yang sama di setiap hari ujiannya (UT memiliki 2 hari ujian) dan paling unik adalah peserta tidak mengerjakan ujian dengan mata kuliah yang sama dalam satu ruangan.

Contoh : Hari pertama saya mengikuti 2 ujian (mata kuliah Auditing II dan Akuntansi Manajemen), tempat ujian di SMP N 8 Cikini dengan ruangan no. 3 dan bangku no.2. Hari kedua saya mengikuti 2 ujian (mata kuliah Teori Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi), tempat ujian di SMP N 216 Salemba dengan ruangan no. 76 dan bangku no. 8. Dalam satu ruangan, tidak semua mahasiswa mengikuti ujian dengan mata kuliah yang sama dengan saya, kalaupun ada biasanya bangkunya tidak berdekatan dengan saya atau di acak. Karena tidak mengenal dengan mahasiswa lain di satu ruangan, saya mau contek kemana? (kalau niatnya nyontek, hehe).

Jika UN diterapkan mengadopsi metode UT, dalam satu ruangan bukan teman sekelas ataupun ekstrimnya teman sekolah. Siswa dituntut untuk mengerjakan sendiri, setidaknya lebih berkonsentrasi di ujiannya. Toh, kalaupun mereka mau bertanya atau mencontek, setidaknya terasa sungkan karena tidak saling mengenal. Jadi, meminimalisir resiko contek menyontek.

Selain itu, bisa juga dibuat soal yang berbeda-beda untuk satu pelajaran dan nomor bangku diatur supaya tidak berdekatan antara soal yang sama. Misal : soal jenis B1 untuk nomor bangku 1, 5 dan 10. Sedangkan soal jenis B2 untuk nomor bangku 3, 7 dan 11.

Buat saya, sebenarnya yang paling penting adalah penghapusan standar nilai ujian. Kalau jamannya saya SMP itu, NEM itu tidak ada standarnya harus berapa. Jadi, yang terpenting mengerjakan ujian dan kalau dapat NEM bagus bisa masuk Sekolah Negeri, kalau tidak bagus ya masuk Sekolah Swasta. Jika diterapkan UN mengadopsi metode UT dengan tidak adanya standar nilai ujian, maka akan didapatkan hasil yang maksimal dan murni dari siswa. Setidaknya itulah hasil pencapain akhir setelah beberapa tahun mengenyam pelajaran yang diberikan guru. Dari sini pula, pihak sekolah bisa melakukan evaluasi, apakah hasil yang dicapai dikarenakan siswa kurang memahami ataupun metode pembelajaran yang kurang tepat. 

Tapi jika UN mengadopsi metode UT dan menerapkan standar nilai yang tinggi, sungguh kejamnya hidup (hufh). Saya mending buka usaha aja deh daripada kerja yang mengandalkan ijazah, karena sekolah itu susah cyinnnn...hehe

Kesimpulannya, dari metode ujian UT, siswa diharapkan memiliki kesadaran untuk memaksimalkan kemampuan serta pemahaman mengenai pelajarannya. Sehingga siswa tidak bergantung dengan orang lain ketika ujian. Yang terpenting siswa tersebut memiliki tanggungjawab terhadap apa yang dikerjakannya. Jika tidak belajar maka konsekuensinya mendapat nilai jelek.


ohya, kenapa juga pihak penyelenggara UN tidak menggunakan percetakan yang dipakai UT untuk pengadaan logistik. Mereka kan sama-sama bernaung di Kementrian yang sama. Selama saya mengikuti ujian di UT, soal ataupun lembar jawaban merupakan kertas A4 dengan berat 80gram.

 Wah, sepertinya saya menyanjung sekali UT neh, tapi ini bukan iklan berbayar lho! sekedar berbagi pendapat aja. hehe

overall, this is only my opinion. it's not for judge. ^^

No comments:

Post a Comment

Please kindly write your comment... Thanks in advance for comment ... wishes my blog inspire you... ^^ |

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...