Monday, May 13, 2013

Sekitar Rumahku : Lanjutan Pohon Kapuk

Ini Lho pohon kapuknya
Ini adalah kelanjutan cerita sekitar rumahku : Pohon Kapuk dan Banjir, dalam cerita ini akan lebih banyak menceritakan tentang pohon kapuknya. Berikut sepenggalan cerita sebelumnya :
Setahun lebih kami menempati rumah ini dan Alhamdulillah kami tidak pernah mendengar suara-suara aneh ataupun melihat sesuatu dipohon itu (tapi ya amit-amit, jangan sampai deh..hehe). Meskipun pernah beberapa kali tetangga bercerita bahwa mereka melihat ada sesuatu yang terbang dari pohon kapuk tersebut ke arah pohon nangka diseberang jalan (hiy, makin horor aja ceritanya T,T)

Saya tidak tahu sejak kapan tepatnya pohon kapuk ini ada, tapi yang pasti sudah lama sekali. Jika dilihat dari penampakannya, pohon ini memang agak sedikit menyeramkan. Tapi ini masih lebih baik dibanding penampakan sebelumnya (karena sudah dipakas sebagian rantingnya ketika lahan kosong dibawahnya digunakan untuk resepsi pernikahan).


Pohon kapuk ini juga masih bisa berbuah. Jika sedang berbuah, maka banyak sekali kapuk yang jatuh di pekarangan belakangan dan pastinya nambah kerjaan mami buat menyapu. Ketika kapuk jatuh, beberapa kali mami memungutnya dan mengumpulkannya. "Lumayan buat nambahin bantal", kata mami seraya membuka buah kapuk. Selama 1 tahun berdekatan dengan pohon kapuk ini, mami berhasil mengumpulkan 2 kantong plastik ukuran sedang.

Meski pohon kapuk ini memiliki cerita horor dan penampakannya agak seram, kami sekeluarga tidak ambil pusing dengan cerita horor itu. Kata mami "yang penting permisi dan masing-masing, kita kan ga ganggu dia". Alhamdulillah kami memang tidak pernah sekalipun melihat atau merasakan hawa mistis tersebut (kecuali cerita ketika mami jatuh dari balkon lantai 2, tapi jangan sampai merasakannya *amit-amit*).

nah, Arfan itu bobonya di ayunan
Selain cerita horor, pohon kapuk ini memiliki peran penting dalam kegiatan sehari-hari Arfan. Karena Arfan hampir tiap hari ditidurkan di ayunan di bawah rindangnya pohon kapuk. Maklumlah Arfan itu gampang sekali berkeringat sehingga kadang gelisah jika kepanasan selama tidur. Kalau tidur di ayunan tidurnya nyenyak dan berlangsung lama. Setelah sarapan pagi (sekitar Pukul 09.00) Arfan tidur dan baru bangun pukul 14.00, lama kan!!hehe. Jadilah, mami mengayun Arfan di bawah rindangnya pohon kapuk hampir setiap hari. 

Pohon kapuk ini memang rindang sekali, sehingga banyak angin yang bertiup. Kami sekeluarga terkadang mengelar tikar di halaman belakang untuk makan bersama (kaya tamasya aja, serasa lagi di Ragunan. hehe). Angin yang bertiup sepoi-sepoi kadang membuat papa tertidur pulas di bangku rotan yang ada di halaman belakang.



Penampakan pohon kapuk dari teras rumah

Sayangnya pohon kapuk ini tidak lama lagi akan ditebang, karena pemilik lahan yang baru akan membangun kos-kosan. Setidaknya pohon kapuk sudah menjadi saksi bisu berbagai macam peristiwa yang terjadi dibawahnya.
  

2 comments:

  1. Sayang banget pohon yang rindang harus ditebang, padahal pohon adl sbgai paru2 kota.

    ReplyDelete
    Replies
    1. yah begitulah mbak.. miris juga sih karena disekitar rumah udeh kebanyakan kontrakan dan kosan.. T,T

      Delete

Please kindly write your comment... Thanks in advance for comment ... wishes my blog inspire you... ^^ |

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...