Kami sekeluarga tamasya ke Kebun Binatang Ragunan kemarin. Ini seperti pertemuan keluarga sambil bertamasya, karena keluarga suami dan keluarga saya berkumpul (minus Papa yang harus piket). Sebenarnya pemilihan tempat tamasya ini didasari karena mami berjanji mengajak Arfan kalau Arfan bisa berjalan (Nazar jika Arfan bisa berjalan).
Pukul 09.00, kami sekeluarga berangkat menuju Ragunan. Pagi yang hampir menjelang siang membuat perjalanan agak ramai meskipun terbilang lancar. Sesampainya di depan Pintu Masuk Parkiran Ragunan, Kami diwajibkan membayar sebesar Rp. 6.500 untuk 1 mobil. Pukul 10.00 tempat parkir masih tergolong sepi, namun 10 menit setelahnya parkiran menjadi luar biasa penuh.
Kami mengantri di loket untuk membeli tiket masuk. HTM untuk dewasa Rp.4.000 (tambah Rp500 untuk premi asuransi tiap beli tiket masuk), sedangkan HTM untuk anak-anak (usia 3 - 12 tahun) Rp.3.000. Tamasya yang murah kan. Hal terpenting yang harus dibawa ketika tamasya di Ragunan adalah tikar dan makanan/minuman. Namun, kalau kerepotan bawa tikar sendiri, pengunjung dapat membeli tikar seharga Rp.5.000. Untuk makanan atau minuman memang agak mahal (bukan cuma di Ragunan tapi umumnya di tempat tamasya memang harga lebih mahal). Contohnya Aqua Botol 600ml yang biasa dijual Rp.1.500 menjadi Rp.5.000.
Dari loket kami langsung menuju ke taman di depan Pintu Utara. Jujur, saya agak kecewa dengan pihak Ragunan yang mengijinkan mobil untuk parkir di dalam kawasan Ragunan (Maklumlah saya harus parkir di luar yang jaraknya jauh). Pihak Ragunan mengijinkan karena kondisi parkiran sudah penuh, berarti lebih untung yang datang siang karena bisa parkir di dalam dan tidak perlu jauh berjalan.
Arfan dan Mbak Icha |
Di Taman yang jaraknya sekitar 1 km dari pintu utara, kami mengelar tikar. Karena waktu telah menunjukkan hampir jam makan siang, jadilah kami makan siang terlebih dahulu sebelum keliling. Arfan sedang susah makan, hampir seminggu ini dia memang sedang diare. Jadilah Bubun dan Ayndut mencari cara supaya Arfan mau makan. Akhirnya Ayndut mengajak Bubun, Arfan & Mbak Icha ke taman bermain. Meski harus dipaksa untuk makan, Arfan akhirnya makan sambil bermain odong-odong.
Setelah selesai makan, Arfan malah tidur. Akhirnya tidak jadi berkeliling. Sekitar 1 jam tertidur lelap dibawah rindangnya pohon, Arfan bangun juga. Ayndut & Bubun mengajak berkeliling. Kunjungan pertama kami adalah kandang Singa, lalu Harimau, terakhir kami mengunjungi Pusat Primata Schmutzer.
Pusat Primata Schmutzer dibuka pada tahun 2002, masih di dalam kawasan Ragunan. Namun pendanaan dan manajemennya sendiri. Pusat Primata Schmutzer merupakan salah satu pusat primata terbesar di dunia dengan luas 13 hektar dan rumah bagi beberapa jenis primata termasuk gorila, simpanse dan orang utan. (Sumber : Wikipedia)
Hasil pengamatan saya selama berkunjung di sini, termasuk area paling
bersih di Ragunan. Hal ini mungkin disebabkan karena pengunjung dilarang
membawa tas besar ataupun makanan/minuman ke dalam area. Pengunjung
hanya diperbolehkan membawa perlengkapan bayi (termasuk kereta bayi),
tas kecil dan handphone. Barang-barang pengunjung harus dititipkan ke
tempat penitipan barang.
Saya begitu excited masuk ke dalam area ini, karena beberapa teman yang sudah berkunjung disini berpendapat bahwa tempat ini bagus. Saya memulai kunjungan dari gedung utama, menaiki anak tangga. Di tangga paling atas, kami melihat jadwal pemberian makan gorilla. Karena waktu menunjukkan pukul 02.00 siang, maka saya tidak bisa melihat pemberian makan gorilla ataupun hal menarik selama berada di atas anjungan ini. Jadwal pemberian makan gorilla yaitu pukul 09.00, pukul 12.00 dan pukul 15.00. Saya hanya menemukan 2 gorilla sedang asyik bersantai di bawah pohon.
Saya begitu excited masuk ke dalam area ini, karena beberapa teman yang sudah berkunjung disini berpendapat bahwa tempat ini bagus. Saya memulai kunjungan dari gedung utama, menaiki anak tangga. Di tangga paling atas, kami melihat jadwal pemberian makan gorilla. Karena waktu menunjukkan pukul 02.00 siang, maka saya tidak bisa melihat pemberian makan gorilla ataupun hal menarik selama berada di atas anjungan ini. Jadwal pemberian makan gorilla yaitu pukul 09.00, pukul 12.00 dan pukul 15.00. Saya hanya menemukan 2 gorilla sedang asyik bersantai di bawah pohon.
Tadinya Ayndut mengajak untuk langsung keluar, tapi saya pikir mungkin di tempat lain akan menemukan sesuatu yang mungkin menarik. Akhirnya masuk ke dalam sebuah lorong gelap (maaf lupa namanya), katanya dari lorong itu bisa melihat kehidupan primata. Tapi selama gelap-gelapan jalan menelusuri lorong dan Arfan sempat ketakutan karena amat sangat gelap, kami tidak juga menemukan apa-apa. Sumpah, capek banget menelusuri lorong panjang nan gelap!! Ketika kami menemukan jalan keluar, saya hanya bisa bilang "akhrinya selesai juga lorongnya" dan selama perjalanan itu saya tak henti-hentinya berkata "Ay, bubun kapok masuk sini lagi!!".
Sebelum menuju pintu keluar, sejenak kami berhenti di depan kandang gorilla. Ayndut mengajak Arfan untuk melihat gorilla. Entah gorillanya tidak suka ditonton atau apalah, disaat orang sedang memperhatikannya tiba-tiba gorillanya muntah. Pengunjung langsung bubar, haha.. Sang gorillapun sukses mengusir penonton.
Setelah kandang gorilla, kami melewati kandang wau wau, lutung dan beberapa jenis primata lain.
Kesimpulannya, saya pribadi lebih suka berkeliling di Ragunan dibandingkan di dalam Pusat Primata, hehe. Karena lebih banyak hewan yang bisa ditunjukkan ke Arfan ^^.
HTM Pusat Primata Schmutzer, dewasa dan anak sebesar Rp.7.500
Mami dan Mertua Kompak
Setelah kecapekan berkeliling sebagian kawasan Ragunan dan Pusat Primata Schmutzer, kami memutuskan untuk pulang. Jalan-jalan kali ini jadi kurang menarik ya, apalagi kami belum banyak memperlihatkan binatang kepada Arfan. Kapan-kapan ke Ragunan lagi saja tapi tidak ke Pusat Primata Schmutzer :p.
Ohya, cerita lain yang mungkin menarik adalah kekompakan antara mami dan mertua. Sebenarnya ini bukan pertama kalinya mereka pakai baju dengan warna yang sama tetapi beberapa kali mereka memang menggunakan baju dengan warna yang sama tanpa janjian. Malahan sebelum saya dan Ayndut menikah, mami dan mertua pernah beberapa kali memasak makanan yang sama. Dua wanita luar biasa yang saya cintai.. Love U ^^
Sekian dulu cerita yang agak sedikit random..
Semoga bermanfaat ^^
rekreasi yang murah tapi tidak murahan, ya Ragunan. Tapi sumpah capek banget mba, kalau keliling ke semua tempat hewan soalnya Ragunan kan luas banget :(
ReplyDeleteiya mas..
Deletemurah banget..cuma sayangnya pengunjung masih banyak yang belom sadar akan kebersihan.. Jadinya lumayan kotor --"..
pengennya sih ke Ragunan itu 2 hari berturut2..hoho
Makasih sudah mampir ^^