Monday, October 28, 2013

Buruh oh Buruh

Headline pagi ini, isinya rencana para buruh berdemonstrasi. Emang apa sih untungnya demonstrasi begitu? didenger juga engga, malahan badan pada capek-capek. Kalaupun pihak pemerintah menuruti kemauan para buruh itu, apa iya tidak ada dampak jangka panjangnya?

Saya kok sentimen sekali dengan buruh? Bukan, bukan sentimen. Suami saya kan juga buruh, masa iya sentimen. Dalam artikel ini, saya cuma ingin mengutarakan pendapat dan berharap bisa membuka pikiran kalian yang berdemo.

Tiap kali ada berita demo, pastilah saya langsung menghubungi suami,  menanyakan kondisi di kantornya. Saya khawatir juga kalau suami ikutan berdemo. Saya sih lebih suka suami pulang ke rumah dibandingkan ikut demo, hehe.


Demonstrasi buruh pastinya berujung dengan kemacetan bahkan beberapa kali malah menimbulkan bentrok dengan aparat karena terprovokasi situasi dan kondisi. Itulah yang menyebabkan saya tidak suka buruh berdemo.

Sebenarnya tuntutan mereka itu cuma dua, yaitu kenaikan upah dan penghapusan outsourcing. Tapi tahukah kalian apa dampak ke depannya? 

Berikut adalah beberapa dampak yang ditimbulkan jika tuntutan buruh terpenuhi :
  1. Kenaikan upah bisa mengakibatkan perusahaan mengeluarkan biaya operasional tinggi untuk menghasilkan produk. Biaya operasional tinggi menyebabkan pihak manajemen akan melakukan pemangkasan biaya, salah satu caranya mengefektifkan tenaga mesin dan mengurangi tenaga manusia.
  2. Biaya operasional tinggi menyebabkan harga pokok penjualan produk menjadi tinggi, sehingga harga produk jadi naik. Bahkan kebutuhan pokok juga ikut naik. Selain itu, mengurangi tenaga manusia berarti meningkatnya angka pengangguran.
  3. Harga produk naik dan kebutuhan pokok naik menjadikan upah yang sudah naik tidak lagi cukup, akhirnya demo lagi minta kenaikan. Puter aja terus sampai keder.
  4. Kondisi investasi yang tidak dapat diprediksi seakan menjadi bom waktu. Kerugian yang terjadi dalam suatu perusahaan terus menerus bisa mengakibatkan para investor memutuskan untuk menarik semua investasi dan perusahaan tutup. PHK tidak dapat dihindarkan dan pengangguran massal. Belom tentu juga dapat uang pesangon. 
Solusinya adalah :
  1. Bersyukur. Berapapun yang kita terima, cukup tidak cukup, ya harus dicukupkan. 
  2. Perusahaan memberikan kesejahteraan lain seperti meningkatkan jaminan kesehatan tenaga kerja. 
  3. Untuk menaikkan status karyawan menjadi pegawai tetap diberlakukan sistem seleksi pegawai yang ketat. Sehingga karyawan tetap merupakan mereka yang kompeten di bidangnya.
Pertama kali saya bekerja, saya digaji dibawah UMR dan dibawah standar gaji untuk lulusan D3, tapi saya tetap menerima. Saya tetap bersyukur di tengah susahnya mencari kerja, saya masih bisa mendapatkan pekerjaan sesuai dengan keahlian. Mungkin ini juga yang menyebabkan karyawan kantoran tidak melakukan demo-demo kenaikan gaji. Jangan dikira kerja di perusahaan besar itu gajinya besar, bahkan perusahaan besar kadang mempekerjakan pegawainya All in alias kerjanya mencakup beberapa bagian (harus bisa multitasking). Contoh nyatanya, saya pernah bekerja sebagai akuntan tapi saya juga mengurusi urusan Pak Bos sebagai sekertaris direktur, gajinya? jangan ditanya, ya segitu aja. Kenapa saya bertahan? karena cari kerjaan susah ditambah lagi lingkungan kerja nyaman, apalagi yang mau di cari? :D

Coba lihat deh ke orang lain yang tidak bisa kerja, mereka itu pontang panting kesana kemari nyari kerjaan, tapi hasilnya nihil. Belum lagi cemoohan orang sekitar kalau jadi pengangguran, rasanya sakit!! Sedangkan kalian sudah dikasih pekerjaan dan penghasilan, masih aja kurang cukup. Manusia itu hakikatnya tidak pernah puas, yang membuat manusia itu merasa cukup, ya dengan bersyukur.

Kesimpulannya, bersyukur atas apa yang didapat dan bekerja dengan ikhlas. Kerja itu ibadah lho!

16 comments:

  1. ternyata memiliki dampak yang cukup negatif, harusnya mereka berpikir ulang sebelum melakukan demo, yah mereka sudah pintar untuk berpikir sebenarnya :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Nah, justru karena pinter, Mas.
      Jadina keblinger. Hehe

      Delete
    2. haha betul bu, orang Indonesia itu banyak yang keblinger nya wkwk :D

      Delete
    3. Begitulah adanya, Mas. *miris*

      Delete
  2. 1. Ada para pekerja pembersih jalanan yg gak ikut demo tp hrs bekerja lebih keras kalau para pendemo buang sampah sembarangan. => Jgn tambah beban mereka!

    2. Ada pekerja lainnya jg yg hrs tetap bekerja, seberapapun gaji yg mereka terima => Jgn hambat perjalanan mrk ke tempat kerja

    3. Jangan rusuh => kasian yg gak ikut demo jd was was

    Kesimpulannya jgn mikirin diri sendiri, deh

    ReplyDelete
  3. Kalau gak ada korupsi gaji buruh Indonesia itu bisa mencapai 20-30 juta perbulan mak :D

    ReplyDelete
  4. bener juga ya
    setelah dipenuhi tuntutannya
    harga pun melambung

    ReplyDelete
  5. Setuju mak soal bersyukur... dan solusi lain, berwiraswasta aja penghasilan nggak tetap tapi tak terbatas. hihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, setuju juga, Mak.
      Ber wira swasta bisa jadi pilihan tepat ^^

      Delete
  6. Sebenarnya perusahaan2 itu sudah antisipasi kok, tiap tahun ada kewajiban naik gaji. Udah tau dirilah. Masalahnya belakangan nuntut prosentase kenaikannya gila2an, kayak perusahaan punya neneknya aja. Kantor suami yg padat karya itu bbrp kali kena demo, pemasukan terganggu banget & nilai tender gak bakalan ngejar kalau mintanya seenak udel sendiri. Siapa yang butuh sih sebenernya? Sama2 butuh kan? Mau mecat yg demo juga tambah susah, bayar pesangon + diperkarain, sementara mrk gak produktif, demo mulu. Curcol gpp ya maaak... heheee

    ReplyDelete
    Replies
    1. Gapapa, Mak.

      Iya, sebenarnya lebih banyak dampak negatif ketimbang dampak positifnya. Tapi ya mo gimana lagi, mereka lebih memilih cara seperti itu. :)

      Delete
  7. bersyukur atas apa yang didapat dan bekerja dengan ikhlas juga membuat diri bahagia

    ReplyDelete

Please kindly write your comment... Thanks in advance for comment ... wishes my blog inspire you... ^^ |

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...