Pemandangan Gunung |
Setelah hampir 2 tahun berhenti menulis blog karena dilanda kemalasan akut dan diperparah kesibukan baik dirumah ataupun di kantor. Akhirnya saya bisa menulis kembali di blog. Inipun baru muncul idenya setelah saya menuliskan review di peta google. Iya, selama tidak menulis di blog, saya suka sekali menuliskan review tempat-tempat yang saya kunjungi. Apalagi beberapa bulan lalu, saya dapat reward dari google karena berkontribusi di peta google (level 7 as a google local guides). Meski sebenarnya belum ada apa-apanya dibanding local guides lain tapi seneng aja. Oleh karena itu, akhirnya saya putuskan untuk menuliskan lagi di blog, sekaligus menghidupkan blog ini lagi terutama tema friday holiday (meski yang ditulis sebenarnya perjalanan liburan lama kami, semoga bisa konsisten dan nantinya bisa menuliskan liburan sesuai tanggalnya, Aamiin).
27-28 Februari 2021
Hampir setahun pandemi melanda Indonesia dan selama itu pula kami sekeluarga tidak pernah pergi berlibur. Meski begitu, kondisinya sudah mulai membaik dan sudah diijinkan untuk bepergian keluar kota.
Kami sekeluarga memilih untuk berlibur dengan cara berkemah. Ini pertama kali kami berkemah dan sepertinya cara ini yang memungkinkan untuk tidak banyak berinteraksi dengan orang lain dan tempatnya juga terbuka.
Kami memilih berkemah di Bumi Perkemahan Bukit Golf Cibodas, salah satu alasannya karena bisa tidur di mobil jika anak-anak tidak betah tidur di tenda. Lokasi parkir dekat dengan lokasi tenda, jadi cocoklah untuk pemula seperti kami yang baru pertama kali kemah.
Kami mendirikan tenda di salah satu padang rumput yang menghadap Gunung, pemandangannya bagus terutama malam hari (bisa berbaring sambil memandang bintang di langit).Sayangnya lokasi padang rumput ini cukup panas di siang hari karena tidak ada pepohonan. Selain itu, tidak bisa menikmati matahari terbenam karena tendanya membelakangi matahari.
Pemandangan di malam hari |
Salah satu pertimbangan kami sebelum mendirikan tenda, selain dekat dengan lokasi parkir, lokasi tenda juga harus dekat dengan toilet. Agar memudahkan anak-anak untuk bolak/i ke toilet. Toiletnya bersih meski peralatannya kurang terawat dengan baik alias usang.
Ahad pagi, setelah kami selesai sarapan, kami menuju ke air terjun/curug. Kami pilih jalur yang melewati lokasi perkemahan yang kurang terawat biar anak-anak merasakan sedikit adventure. Karena sebenarnya ada akses jalan bebatuan menuju air terjun yang mudah diakses bahkan bisa dilewati oleh mobil 4x4, hehehe.
Sesampainya di air terjun, anak-anak langsung main air. Selama pandemi memang tidak pernah lagi berenang dan main air. Jadinya mereka senang sekali main air. Ohya, ada tukang jajanan juga lho di air terjun ini, jadi selepas main air bisa makan baso, hehehe.
Air terjun / Curug |
Setelah puas bermain air di curug, kami kembali ke tenda. Persiapan untuk pulang kerumah. Selagi saya dan suami membereskan tenda. Anak-anak main di padang rumput. Abang main layangan, adik-adiknya memilih menunggangi kuda poni. Selain tukang layangan, kuda poni, ada juga tukang makanan yang menjajakan ke tenda-tenda. Jadi, kalau tidak mau repot masak, tinggal beli saja dari mereka. Jam 6 pagi, mereka sudah menjajakan sarapan. Ada juga warung-warung kopi, gorengan dan makanan lainnya di area parkir.
Menunggang kuda poni |
Awalnya mikir anak-anak bakal tidak betah tidur di tenda. Alhamdulillah mereka betah dan senang banget berkemah. Mereka malah minta berkemah lagi.
Sekian cerita kemah perdana keluarga kami. Semoga artikelnya bermanfaat.
Berikut biaya yang diperlukan untuk berkemah disini :
- Tarif Mobil Rp.13.000,00 (Pintu Masuk kawasan Cibodas)
- Tarif Kemah Rp.25.000,00/orang (anak-anak dibawah 12 tahuh gratis)
- Tarif listrik Rp.75.000,00
- Jika tidak bawa tenda, bisa juga Sewa Tenda dengan tarif Rp150.000 (mohon maaf lupa, ini per orang atau per malam.)
- Tarif tunggang kuda poni Rp.30.000,00/anak
Rating : 4/5
No comments:
Post a Comment
Please kindly write your comment... Thanks in advance for comment ... wishes my blog inspire you... ^^ |